Jumat, 23 Oktober 2020

KH. MUHAMMAD CHOLIL BANGKALAN - (100)

 

KH. Muhammad Khalil bin KH. Abdul Latif bin Hasan bin Asrar Karawal bin Abdullah bin Sayid Sulaiman (cucu Sunan Gunung Jati) adalah salah seorang ulama terkemuka, waliyullah, dan banyak muridnya. Lahir pada tanggal 11 jumadil Akhir 1235 H di Bangkalan Madura dan meninggal dunia pada tahun 1343 H.

Muhammad Khalil, pada masa mudanya termasuk seseorang yang sangat gandrung ilmu pengetahuan agama. Oleh karena itu, setelah berhasil menamatkan al-Qur’an bin Nadhri dan pelajaran dasar-dasar agama, ia melakukan perantauan ke beberapa pondok-pondok pesantren, khususnya di Jawa untuk menyempurnakan atau untuk memperdalam. Pondok pesantren yang didiami untuk belajar adalah pondok pesantren Langitan, Tuban yang diasuh oleh KH. Muhammad. Di pondok Langitan ini, ia banyak menerima ilmu keagamaan seperti fiqih, tafsir, nahwu, tauhid, dan lain-lain. Setelah 5 tahun lebih tinggal, ia pulang ke Madura. Namun tidak lama kemudian, ia harus pergi mondok lagi, yaitu mondok ke pesantren Cayan, Bangil, Pasuruan. Dan secara berurutan, ia mondok ke pesantren Sidogiri, Pasuruan yang diasuh KH. Nur Hasan. Di pondok-pondok tersebut, ia memperdalam ilmu-ilmu keagamaan. Setelah nyantri di pesantren-pesantren Jawa Timur khususnya, ia melanjutkan pendidikannya ke Saudi Arabiyah, yaitu khususnya di Makkah al-Mukaramah.

Setelah 5 tahun di Makkah, dan belajar kepada ulama-ulama terkemuka saat itu di bidang hadis, tafsir, dan fiqih, serta qiraah, KH. Muhammad Khalil kembali ke Madura, dan tidak lama kemudian mendirikan pesantren di daerah Bangkalan. Di pesantrennya ini, murid-muridnya tidak hanya berasal dari daerah Madura, akan tetapi dari berbagai daerah, khususnya Jawa. Diantara murid-muridnya yang pernah mengaji dan mondok di pesantren ini adalah KH. Hasyim Asy’ari, KH. As’ad Syamsul Arifin, KH. Moenawir (Krapyak Yogyakarta), dan lain-lain.

Selain dikenal sebagai ulama dan pendidik KH. Muhammad Khalil dikenal sebagai ulama yang memberikan inspirasi atas berdirinya Jama’ah Nahdhatul Ulama (NU). Hingga sekarang pondok pesantren yang didirikannya masih tetap berjalan sebagaimana biasa dengan nama pondok pesantren Syaikhuna Khalil Kademangan, Bangkalan, Madura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar