Jumat, 23 Oktober 2020

SUNAN DRAJAT, RADEN SYARIFUDDIN - (71)


Raden Kasim atau Syarifuddin bin R. Rahmat (Sunan Ampel) yang dikenal dengan panggilan Sunan Drajat, adalah salah seorang dari Wali Songo, penyebar agama Islam, khususnya di wilayah Tuban Jawa Timur. Ia Dilahirkan di Ampel-Denta pada tahun 1470 H, dan meninggal dunia di Sedayu Gresik pertengahan abad 15 M.

Sunan Drajat adalah putra Sunan Ampel dari istri kedua bernama Dewi Candrawati. Ia mempunyai enam saudara seayah seibu, di antaranya Siti Syareat (istri Raden Usman Haji), Siti Mutma’innah (istri Raden Muhsin), Siti Sofiah (istri Raden Ahmad, Sunan Malaka), dan Raden Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang). Di samping itu ia mempunyai dua orang saudara seayah lain ibu, yaitu Dewi Murtasiyah (istri Raden Fatah) dan Dewi Murtasimah (istri Raden Paku atau Sunan Giri). Istrinya sendiri, Dewi Sofiyah, adalah putri Sunan Gunung Jati.

Di bawah bimbingan ayahnya (Sunan Ampel), Raden Kasim mengenal pelajaran agama Islam. Ia belajar di pesantren Ampel Denta bersama dengan murid-murid ayahnya yang lain seperti R. Maulana Makdum, Raden paku dan lainnya. Setelah lulus ilmunya, ia ditugaskan berdakwa Islamiyah ke daerah Sedayu Gresik, dan Lamongan. Di Sedayu ini, ia hidup hingga akhir hayatnya.

Sunan Drajat turut-serta dalam musyawarah para wali untuk memutuskan siapa yang menggantikan Sunan Ampel untuk memimpin pesantren Ampel Denta, dan ketika para wali memutuskan untuk mengadakan pendekatan kultur pada masyarakat Jawa dalam menyiarkan agama Islam, Sunan Drajat tidak ketinggalan untuk menciptakan tembang Jawa yang sampai saat ini masih banyak digemari masyarakat, yaitu tembang pangkur.

Hal yang paling menonjol dalam dakwah Sunan Drajat adalah perhatiannya yang sangat serius pada masalah-masalah sosial. Ia terkenal mempunyai jiwa sosial dan tema-tema dakwahnya selalu berorientasi pada kegotongroyongan. Ia selalu memberi pertolongan kepada umum, menyantuni anak yatim dan fakir miskin sebagai suatu proyek sosial yang dianjurkan agama Islam.

 

5. SUNAN  DRAJAT

Sunan Drajat yang memiliki nama lain Masih Munat dan bernama asli asli Raden Syarifuddin ini merupakan salah satu putra Sunan Ampel dan adik dari Sunan Bonang. Ia lahir beberapa tahun setelah Sunan Bonang dan wafatnya diperkirakan sekitar tahun 1470 M di Sidayu Gresik. Karenanya, banyak masyarakat mengenalnya sebagai Sunan Sidayu. Sementara isterinya sendiri, Dewi Sifiyah, menurut suatu riwayat adalah putri Sunan Gunung Jati.

Tidak banyak riwayat yang menuturkan kehidupannya, selain bahwa ia terkenal sebagai seorang Wali yang berkedudukan di daerah Sedayu Gresik, yang memiliki jiwa sosial atau kedermawanan yang sangat tinggi. Dan karenanya, tema-tema dakwahnya selalu berorientasi pada kegotongroyongan. Ia selalu memberi pertolongan kepada masyarakat umum, menyantuni anak yatim dan kaum fuqara’ wa masakin seagai proyek sosial yang dianjurkan agama Islam. Jiwa sosial yang begitu tinggi ini bukan semata-mata karena ia mendalami ilmu tasawwuf, akan tetapi juga karena ia adalah seorang muslim yang kokoh dan besar ketakwaannya kepada Allah swt. Ia yakin benar bahwa apa yang ia punyai sama sekali bukanlah miliknya sejati, melainkan milik Allah, yang seharusnya dimanfaatkan untuk kemaslahatan hidup bersama.

Dalam kegiatan dakwahnya, di samping memberi pengertian kepada masyarakat tentang kelurusan agama Tauhid dan amal peribadatan yang disyariatkan, juga menanamkan semangat ukhuwwah Islamiyah antar sesama muslim. Semangat ini tidak boleh dikurangi sedikitpun oleh rasa pamrih, selain mendambakan ridha dari Allah swt. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar