Jumat, 23 Oktober 2020

ABU ISMAIL AL-HARAWI - (80)

 

Nama lengkapnya ialah Abu Ismail Abdullah bin Muhammad bin Ali al-Anshari al-Harawi al-Hambali, dilahirkan di Herat termasuk kawasan Khurasan pada tahun 396 H/1005. Ia dipanggil dengan al-Anshari karena ia keturunan sahabat Rasulullah, Abu Ayyub al-Anshari dan disebut al-Harawi karena ia lahir di Herat, dan disebut al-Hambali karena ia pengikut setia Imam Ahmad bin Hambal. Ia meninggal dunia di Herat pada tahun 481 H/1088. Ia dikenal sebagai tokoh sufi terkemuka dan seorang ulama yang luas ilmu agamanya.

Abu Ismail al-Harawi  mula-mula belajar kepada Abu Manshur al-Jarudi dan ulama-ulama lainnya dalam beberapa bidang dasar keislaman dan bahasa (Persia dan Arab) di daerahnya di herat sampai ia berusia 14 tahun. Lalu ia mengembara untuk menuntut dan memperdalam ilmu dasar yang sudah dimilikinya. Mula-mula ia berangkat menuju kota Balkh dan tinggal disini secukupnya. ia kemudian meneruskan pengembaraan ke Naisabur. Disini ia belajar kepada beberapa ulama besar. Ia kemudian bertemu syekh al-Kharqani dan belajar tasawwuf dengan sufi besar ini dan langsung menjadi guru spiritualnya hingga menemukan pengalaman sufi sampai ke tingkat fana.

setelah dirasakannya cukup menuntut ilmu dan menjalani jalan sufi, Abu Ismail al-Harawi kembali ke Herat. Di Herat, ia mulai memberikan pelajaran dalam bidang hadis, fiqih dan tasawwuf. Kecermelangan pikiran dan kedalaman ilmu yang dikuasainya tidak tertandingi dan mendapat sambutan luas di masyarakat.

selain menjadi seorang pendidik, pengembara dan pemberi fatwa,  Abu Ismail Al-Harawi dikenal sebagai seorang penulis yang produktif. Tulisan-tulisan ini dibikinya baik pada saat mengembara ketika menetap di Herat dan juga pada suatu saat ia menghuni penjara. Diantara kitab-kitab yang ditulisnya mencapai 20 lebih judul, yaitu kitab Zamm Ilm al-kalam wa ahlih, Qishshatu Yusuf as, Sirat al-Imam Ahmad bin Hambal, Al-Mufajaat, Tafsir Al-Qur’an, Thabaqat al-shufiyah, Manazil al-Sairin Ila Rab al-‘alamin (adalah kitab tasawwuf).

Dikalangan madzhab Hambali, Al-Harawi dikenal sebagai orang yang pertama yang mengkaji tasawwuf secara mendalam (menurut konsep madhzab Hambali).

Abu Ismail al-Harawi  mengecap beberapa sufi dengan berbagai ajaran yang dianggapnya menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya dan demikian juga beberapa ajaran dan ahli kalam.

Dengan kecaman yang blak-blakan itu, menimbulkan kekecawaan dan rasa dengki dari beberapa kalangan, sedang penguasa selalu menghendaki stabilitas dan ketentraman. Abu Ismail al-Harawi  akhirnya dijebloskan ke dalam penjara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar