Jumat, 23 Oktober 2020

MUHAMMAD IBNU AJURUM, Penyusun Kitab Nahwu “al-Jurumiyah” - (84)

 

 

Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Dawud As-Shanhaji. Pengarang kitab al-Jurumiyah ini masyhur dengan sebutan Ibnu Ajurum, yang fakir lagi sufi. Lahir pada tahun 672 H./1273 M di kota Fas, Maroko dan meninggal dunia pada tahun 723 H/1322 M dan dimakamkan di Baib al-Jadid.

Riwayat pendidikan Ibnu Ajurum dimulai di kota kelahirannya, yaitu belajar al-Qur’an hingga dapat menghafalnya pada usia muda. Lalu belajar ilmu-ilmu lainnya seperti tafsir, hadis, fiqih, bahasa dan qira’ah, kepada ulama-ulama setempat. Namun dari semua ilmu yang dikuasai, ia dikenal sebagai salah seorang ulama terkemuka di bidang ilmu Nahwu dan Qira’ah. Selain ilmu tersebut, ia juga menguasai ilmu hadis dan sastra.

Ibnu Ajurum tidak hanya belajar kepada ulama-ulama di Fess-Maroko saja, akan tetapi, ia juga pernah belajar kepada ulama-ulama di Mesir, Kuffah, Basrah, Makkah dan Madinah. Setelah belajar lama, ia menetap di kota Fass dan mengajar di sana hingga meningal dunia. Diantara murid-muridnya adalah Syaikh Muhammad bin Ali bin Umar al-Ghassani.

Di kota Fass, Ibnu Ajurum juga dikenal dengan Akram, ustadz dan al-Ghassan. Ibnu Ajurum adalah seorang ulama besar, terbukti dengan banyaknya karya tulisnya. Dalam masalah keilmuan, ia mengetahui betul ilmu faraidh, hisab, sastra, nahwu, dan qiraah (seni baca al-Qur’an). Yang paling ia kuasai diantara ilmu-ilmu tersebut adalah ilmu nahwu dan qiraah.

Keahlian di bidang nahwu, sudah lama  ditekuni Ibnu Ajurum, bahkan sejak usia 10 tahun ia sudah mengajar ilmu nahwu. Rutinitasnya yang paling pokok adalah mengajar dan menyempatkan diri menulis karya ilmiah yang hingga sekarang kitab-kitab tersebut banyak digunakan  dalam pengajaran ilmu nahwu di seluruh dunia Islam, khususnya di pesantren-pesantren di Indonesia. Karya tulis tersebut adalah  kitab “al-Jurumiyah”. Kitab ini dikarang di depan Ka’bah as-Syarifah, pada saat mengerjakan ibadah haji

Tidak ada komentar:

Posting Komentar