SYU’AIB ABU MADYAN AL-MAGHRIBI - (103)

 

Syu’aib Abu Madyan Al-Maghribi adalah seorang tokoh sufi yang tidak asing lagi kewalian dan keramatnya. Di samping itu para muridnya banyak yang datang dari beberapa negara Islam. Ia meninggal dunia pada th 580 H. dan dimakamkan di Rabithatul ‘Ibad, di kota Talmasan (Al-Jazair)

Beberapa kekeramatan Syeikh Syu’aib adalah sebagaimana yang diceritakan oleh Syeikh Abu Muhammad Shalih,  “Pada suatu tahun terjadilah  peperangan antara kaum Muslimin dan tentara Salib  di Maghrib. Dalam peperangan itu barisan kaum Muslimin terdesak. Terpaksa sebagian mereka melarikan diri. Di saat itu Syeikh Abu Madyan yang saat itu tidak ikut berperang menyaksikan  jalannya peperangan itu dengan penglihatannya. Ia kemudian ke tengah padang pasir dengan diiringi oleh murid-muridnya sambil menghunuskan pedangnya. Kemudian beliau duduk di onggokan pasir seolah-olah menunggu sesuatu. Tiba-tiba datanglah segerombolan babi yang memenuhi padang pasir itu. Dengan tangkas beliau maju ketengah membabatkan pedangnya ke sana ke mari sampai banyak dari babi itu yang terbunuh, sedang sisanya melarikan diri. Ketika kami tanyakan tentang gerombolan babi tersebut beliau berkata: “Segerombolan babi itu tak lain adalah barisan tentara salib yang dikalahkan oleh Allah”. Apa yang diucapkan Syeikh Abu Madyan itu kami tulis tanggal kejadiannya. Tidak beberapa lama dari kejadian itu pasukan Islam yang mendapatkan kemenangan datang kepada Syeikh Abu Madyan sambil menciumi kaki dan tangan beliau. Mereka mengatakan, “ seandainya beliau waktu itu tidak hadir di medan perang, pasti barisan Islam kalah. Namun dengan keberaniannya Syeikh mengayunkan pedangnya kepada seorang panglima perang yang sedang berkendaraan kuda. Dengan sekali pukulan saja panglima perang itu terbelah tubuhnya, demikian pula kudanya. Dan Syeikh Abu Madyan banyak membunuh pasukan musuh sehingga banyak dari mereka yang melarikan diri. Anehnya setelah peperangan itu selesai, kami tidak mendapatkan Syeikh Abu Madyan di tengah kami”.

Dalam riwayat lain dikatakan, bahwa Syeikh Abu Madyan pernah ditimpa menyimpan uang satu dirham di kantongnya. Sebagaimana biasanya beliau sering ke atas bukit Al Kawakib di kala sedang lapar, sekedar minum susu dari seekor kijang yang setiap harinya mendatangi beliau. Sebagaimana biasa,  setiap kijang mendekat pada beliau, beliaupun memerah susunya. Anehnya pada hari itu, sewaktu beliau hendak memerah susu kijang itu ia selalu menghindar dari beliau. Berkali-kali beliau berusaha mendekatkan kijang itu kepangkuannya namun selalu gagal. Akhirnya belaiu introspeksi  dosa apakah yang diperbuatnya hingga kijang itu tidak mau mendekat !. Bebeberapa saat kemudian, beliau ingat bahwa di kantongnya ada uang satu dirham yang belum disedekahkan. Dengan segera uang dalam kantong itu dilemparkan ke tanah. Dengan izin Allah kijang itu mendekat kembali kepada beliau sehingga beliau dapat memerah susunya dengan mudah.