Jumat, 23 Oktober 2020

SUNAN KALIJAGA, RADEN MAS SYAHID - (99)

 

Sunan Kalijaga bernama asli Raden Mas Syahid dan kadang-kadang dijuluki Syekh Malaya. Lahir pada akhir abad ke-14 dan meninggal pada abad ke-15. Ia terkenal sebagai seorang wali yang berjiwa besar, berpandangan jauh, berpikiran tajam, intelek, serta berasal dari suku Jawa asli. Ayahnya bernama Raden Sahur Tumenggung Walatikta yang menjadi bupati Tuban, sedang ibunya bernama Dewi Nawang Rum.

Raden Fattah, sebagai kepala pemerintahan Islam di Demak sangat menghargai Sunan Kalijaga sebagai penasehatnya. Ketika para wali memutuskan untuk menggunakan pendekatan cultural terhadap masyarakat, termasuk diantaranya pemanfaatan wayang dan gamelan sebagai media dakwah, maka orang yang paling berjasa dalam hal ini adalah Sunan Kalijaga. Atas jasa-jasanya, Raden Fatah sebagai penguasa Kesultanan Demak Bintoro menghadihkan sebidang tanah di sebelah tenggara Demak sebagai desa perdikan (bebas pajak) yang diperuntukkan bagi ahli waris dan keturunan Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga juga sangat berjasa dalam perkembangan wayang purwa atau wayang kulit yang bercorak Islami seperti sekarang ini. Ia mengarang aneka cerita wayang yang bernafaskan Islam, terutama mengenai etika. Kecintaan masyarakat terhadap wayang digunakannya sebagai sarana untuk menarik mereka masuk Islam.

Jasa Sunan Kalijaga terhadap kesenian bukan hanya terlihat pada wayang dan gamelan, tetapi juga dalam seni suara, seni ukir, seni busana, seni pahat, dan kesusastraan. Banyak corak batik yang oleh Sunan Kalijaga diberi motif burung. Burung dalam bahasa Kawi disebut kukula. Kata tersebut ditulis dalam bahasa Arab menjadi qu dan qila yang berarti “peliharalah ucapanmu sebaik-baiknya”, dan menjadi salah satu ajaran etik Sunan Kalijaga melalui corak batik.  

Dalam dakwahnya, Sunan Kalijaga tidak terbatas pada daerah kudus saja, bahkan sebagai mubaligh ia berkeliling dari satu daerah ke daerah lain. Karena sistem dakwahnya yang intelek dan actual, maka para bangsawan sangat simpati terhadapnya, demikian juga lapisan masyarakat awam, bahkan penguasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar