Jumat, 23 Oktober 2020

JABIR IBNU HAYYAN, Bapak Ilmu Kimia Modern - (91)

 


Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Jabir bin Hayyan al-Kufi as-Sufi al-Azdi. Lahir pada tahun 721 M dan meninggal dunia pada 815 M. Ia dikenal sebagai sufi, dan dikenal sebagai Geber di Barat, berkembang di Kuba pada sekitar tahun 776, dan diakui sebagai bapak kimia moderen. Bersama Zakariya ar-Razi, ia dipandang yang terbesar dalam catatan sejarah ilmu kimia abad pertengahan. Ayahnya, seorang penjual obat di Kufah, meninggal dunia sebagai “Syuhada” demi penyebaran ajaran Syi’ah.

Jabir menerima pendidikanya dari keluarga besar bani Umayyah, Khalid ibnu Yazid ibnu Muawiyah, dan dari imam Jafar as-Sadiq yang terkenal. Mula-mula, ia berpraktek sebagai tabib, dan erat hubunganya dengan keluarga Barmak, yang para anggotanya menempati kedudukan tinggi sebagai Wazir selama pemerintahan Harun ar-Rasyid. Jabir juga harus ikut mengalami nasib buruk pada saat keruntuhan Barmak, pada tahun 803, dan ia wafat dalam pembuangan di Kufah. Laboratoriumnya yang terkenal ditemukan dalam bentuk puing, kira-kira dua abad kemudian. Jabir diakui telah mengarang lebih dari 100 buku. Dari jumlah tersebut, 22 karya kimia masih tersimpan. Diantara karya-karyanya adalah: 1. buku-buku yang berupa eksposisi sisitematik tentang pengarang alkemi oleh Jabir ibnu Hayyam. 2. “Kutub al-Mawajin” (“ Books of the Balance”, kitab mengenai keseimbangan-keseimbangan), sebuah eksposisi mengenai landasan-landasan   teori, atau lebih merupakan landasan-landasan filosofi alkemia dan ilmu-ilmu gaib. 3. buku-buku yang berisi esai-esai, yang sistematikanya tampak agak kacau, tentang praktek alkemia dengan beberapa acuan yang menunjuk pada alkemia kuno ( Zosimus, Democritus, Hermes, Agathodemon). 4.buku-buku yang terdiri dari naskah-naskah yang menyelidiki secara menyeluruh dan lengkap masalah-masalah tertentu dari kitab “Kutub al-Mawajin”.

Ketenaran Jabir terletak pada karya-karya kimianya dalam bahasa Arab. Lima karyanya telah ditrerbitkan ialah kitab al-Rahman, kitab al-Tajmi, al- Zilaqa al-Sharqi, Book of the Kingdomdan Book of the Balance. “Didalamnya dapat ditemukan pandangan yang sangat mendalam mengenai metode riset kimia”   

Jabir  menerangkan secara ilmiah dua fungsi besar ilmu kimia, yaitu kalsinasi dan reduksi, kemudian didata kembali dengan metode-metode yang lebih sempurna, yaitu metode penguapan, sublimasi, distilasi, penglarutan dan penghabluran. Selain itu ia juga diketahui mengenal preparasi seperti vitriol yang hampir murni, alumenium, alkali, dan proses produksi apa yang dinamakan liver dan susu sulfur dengan memanaskan sulfur dengan alkali.

Jabir dianggap sebagai “Guru” oleh para ilmuwan kimia, termasuk al-Tughrai dan Abu al-Qasim al-Iraqi, yang hidup pada abad ke-12 dan ke-13. Para kimiawan Muslim ini melakukan sedikit perbaikan terhadap metode-metode Jabir. Mereka membatasi diri pada pernyataan mengenai “eliksir” (Al-Iksin) yang legendaris itu, yang tak berhasil mereka pecahkan. Selama abad ke-12 inilah, tidak banyak karya ilmiah kreatif yang monumental disumbangkan kedalam daftar panjang karya-karya ilmiah Arab. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar