Jumat, 23 Oktober 2020

ZAENAB BINTI CHUZAIMAH - (113)

  

Zaenab adalah seorang wanita miskin, tidak cantik dan berputra banyak. Akan tetapi ia mempunyai hati emas, yaitu selalu  menyayangi orang-orang miskin, meski dirinya orang pas-pasan. Oleh karena itu, ia mendapatkan julukan "Ummu Masakin" (penyantun dan selalu berbuat baik kepada orang-orang miskin.

Sebelum menikah dengan Rasulullah, ia pernah bersuamikan Thufail bin Harits, lalu dicerainya. Kemudian menikah dengan Ubadah bin Harits yang merupakan sahabat yang selalu berjuang bersama-sama beliau. Dan ketika terjadi perang Badar, Ubaidah bin Harits terluka cukup parah dan tak lama kemudian meninggal dunia tepat berada di pangkuan beliau. Dia meninggal sebagi syuhada Islam.

Setelah kaum muslimin pulang ke Madinah dari perang Badar, tidak beberapa lama Rasulullah melamar janda Ubaidah bin al-Harits. Ini semua dilakukan beliau mengingat jasa-jasa dari Ubaidah yang begitu besar kepada agama Islam dan juga ingin meringankan beban perekonomian zainab yang mempunyai tanggungan untuk menghidupi putra putrinya, bukan karena atas dorongan nafsunya.

Perkawinan tersebut hanya berlangsung selama 8 bulan, kemudian ia meninggal dunia. Sebagaimana pembahasan terdahulu; bahwa sesaat setelah Rasulullah menikahi Hafshah binti Umar bin Khatab, kemudian menikah lagi dengan Zaenab binti Chuzaimah bin Harits bin Abdullah bin Amr bin Abdi Manaf. Perkawinan beliau dengan Zaenab semata-mata penghormatan dan penghargaan atas jasa suaminya, 'Ubadah bin al-Harits yang telah berjihad untuk Islam dan akhirnya sebagai syahid. Zaenab binti Chuzaimah dikalangan kaum muslimin dikenal sebagai seorang wanita yang berbudi luhur, penyantun dan besar rasa belas kasihannya kepada kaum miskin, oleh karenanya ia dijuluki "Ummu Masakin".

Selama bersama Rasulullah, ia tetap hidup sederhana, tidak mengharapkan terlalu banyak kepada beliau, dan juga tidak mengiri dan tidak cemburu kepada istri lainnya. Setelah 8 bulan hidup bersama beliau, ia meninggal pada bulan Rabiul Akhir tahun ke empat Hijriyah dalam usia 30 tahun dengan tenang. Rasulullah menshalati jenazahnya, lalu dimakamkan dipekuburan Baqi'. Ia termasuk istri beliau yang wafat dikala Rasulullah masih hidup. Hal ini sama seperti Siti Khodijah yang meninggal dunia ketika beliau masih hidup. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar