Jumat, 23 Oktober 2020

Syaikh MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI - (62)

 


Nama lengkapnya Haji Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjary. Lahir di Kampung Luk Gabang, Martapura (Kalimantan Selatan) pada tanggal 13 Safar 1122 H (1710 M), wafat tanggal 6 Syawal 1227 H (1812 M) dalam usia 105 tahun. Ia dikenal sebagai ulama besar dalam mazhab Syafi’i yang jarang tandingannya, begitu juga kawan-kawannya yang tersebut adalah ulama-ulama besar dalam mazhab Syafi’i

Pada umur 7/8 tahun sudah nampak kecerdasannya. Ketika Sultan Banjar melihat kecerdasan-kecerdasannya, maka lalu diminta pada orang tuanya agar bisa memeliharanya dan dididik di lingkungan istana. Setelah cukup dewasa Muhammad Arsyad ini dikirim ke Makkah pada tahun 1152 (usia 30 tahun) untuk memperdalam ilmu agama Islam-nya.

Di Makkah berguru kepada Allamah Syaikh Athaillah di Makkah, Allamah Syaikh Muhammad al-Kurdi di Madinah, Allamah Abdul Karim Samman di Madinah, dan lain-lain.

Selama di Makkah dan Madinah, Muhammad Arsyad berkawan dengan ulama-ulama terkemuka dari Indonesia, yaitu Syaikh Abdussamad Palembang, pengarang kitab Hidayatussalikin, Sairussalikin, dan lain-lain, Syaikh Haji Abdurrahman Mashri, Jakarta, Syaikh Abdul Wahab Bugis, Sulawesi Selatan.

Setelah 30 tahun bermukim di Makkah dan 5 tahun di Madinah Muhammad Arsyad pulang ke Indonesia pada tahun 1773 M.

Sultan lalu memberikan sebidang tanah pada Syaikh Muhammad Arsyad, yang kemudian berpagar untuk perkampungan, sehingga terkenal dengan sebutan Desa Dalam Pagar. Tanahnya ini lalu diolah dengan saluran irigasi untuk pertanian. Di sini juga ia diangkat menjadi mufti pada pengadilan agama.

Selain aktif mengajar dan menjadi mufti, Syaikh Muhammad Arsyad juga mempunyai karya ilmiah, di antara karyanya tersebut Perukunan Melayu dan Sabilul Muhtadin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar