Syekh Abdul Majid bin Salma adalah salah seorang
sufi terkemuka di Andalusia/ Spanyol yang hidup pada abad ke-12 M. Ia dikenal
sebagai seorang yang tekun membaca Al-Qur’an dan melakukan disiplin diri yang
berasal dari Marchena Olives. Ia mengabdi pada Syams, ibu orang-orang miskin.
Setelah mengembara ke beberapa kota di Andalusia,
seperti Kordova, Granada, Sevilla untuk menuntut ilmu agama, khususnya ilmu
Tasawwuf, Abdul Majid bin Salma kembali ke kota kelahirannya dan menetap di
sana sambil mengembangkan keahliannya sebagai seorang sufi, yaitu selalu
beribadah dan membimbing kaum muslimin.
Dalam setiap
pertemuan yang diadakan oleh Syekh Abdul Majid, selalu dipenuhi oleh murid-muridnya yang ingin mendengar
fatwa-fatwanya, diantara mereka adalah
Abdullah al-Maururi, Ahmad bin Qytun dan Muadz bin Ahras.
Syekh Abdul Majid dikenal sebagai salah seorang sufi
yang banyak karamahnya. Suatu malam, ketika sedang shalat di atas sajadahnya,
ia mengetahui bahwa seseorang memasuki kamar, sekalipun pintu terkunci. Ia
segera lari ke arahnya. Orang lain itu berkata kepadanya: “Jangan coba-coba
menakut-nakuti seseorang yang menikmati keakraban dengan Allah, sebab ia tidak
bisa diganggu. Kemudian ia berkata kepada orang itu: “Tuan, melalui pencapaian
apa para pengganti menduduki posisi mereka ?” ia menjawab: “Dengan empat hal yang
disebutkan oleh Abu Thalib al-Makki dalam karyanya, Quth al-Qulub
(santapan kalbu), yakni lapar, kewaspadaan, diam dan mengasingkan diri dari
manusia”.
Kemudian orang itu memegang dan sambil
meninggalkan rumahnya, lalu membawanya selama malam itu untuk mengunjungi
berbagai tempat di muka bumi, berdoa dengan khusyu’ kepada Allah sebentar.
Tatkala cahaya fajar pertama muncul, orang itu mengembalikannya lagi ke
rumahnya, terus pergi seraya mnengatakan, bahwa ia akan mengunjunginya setiap
saat dan selalu pada malam hari. Nama tamunya tersebut adalah Muadz bin Ahras
Tidak ada komentar:
Posting Komentar